Tugas1_3IA20_AntoniusRovianoWH
I.
Pengertian Desain dan Pemodelan Grafis
Desain
pemodelan grafik merupakan suatu proses penciptaan suatu obyek baru dengan
menggunakan software dan melalui beberapa tahapan, yakni membuat, menyimpan dan
memanipulasi model dan citra. Desain pemodelan grafik terdiri dari 3 suku kata,
yaitu “Desain”, “Pemodelan”, “Grafik” dengan arti sebagai :
1.
Desain
: Seni terapan, arsitektur dan pencapaian kreatif lainnya.
2.
Pemodelan
: Pola/contoh dari sesuatu yang akan dibuat atau dirancang.
3. Grafik
: Pengungkapan dan perwujudan dalam bentuk huruf, symbol dan gambar dengan
melakukan proses pencetakan.
4. Desain
Grafik : Seni dalam berkomunikasi menggunakan tulisan, ruang dan gambar. Bidang
ini merupkan bagian dari komunikasi visual. Ilmu desain grafis mencakup seni
visual, tipografi, tata letak dan desain interaksi.
II.
Prinsip dan Unsur Desain Grafis
Prinsip dan
unsur desain grafis Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam
disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form),
tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain
visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme
(rhythm), tekanan (emphasis), proporsi ("proportion") dan kesatuan
(unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.
Prinsip dan
Unsur Desain Grafis Untuk menjadi seorang desainer grafis penting sekali untuk
mempertimbangkan berbagai prinsip demi mencapai suatu hasil yang baik. Dimana
prinsip-prinsip desain ini bukanlah sebuah harga mati bahwa desain yang paling
baik adalah seperti apa yang dikandung dalam prinsip tersebut. Tetapi hanya
sebagai saran beginilah seharusnya desain yang baik. Karena sesungguhnya tidak
ada penilaian bagus atau jelek atas sebuah desain. Semuanya itu tergantung
selera desainer grafis, klien dan khalayak yang menjadi sasaran pesan.
Unsur dalam
desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya.
Unsur-unsur tersebut termasuk shape , bentuk (form), tekstur, garis, ruang dan
warna, serta membentuk dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti
keseimbangan (balance), ritme(rhythm),tekanan(emphasis ), proporsi (proportion)
dan kesatuan(unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.
Prinsip -
Prinsip Desain Grafis adalah sebagai berikut :
1. Kesederhanaan
Banyak pakar desain grafis dan menyarankan prinsip ini dalam pekerjaan desain.
Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca dalam memahami isi
pesan yang akan disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah berita misalnya.
Huruf judul (headline), subjudul dan tubuh berita(body text) sebaiknya jangan
menggunakan jenis font yang ornamental dan njilimet, seperti huruf blackletter
yang sulit dibaca. Desainer grafis lazim juga menyebut prinsip ini sebagai KISS
(Keep It Simple Stupid). Dimana prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan
elemen ruang kosong (white space) dan tidak menggunakan terlalu banyak
unsur-unsur aksesoris seperlunya saja.
2. Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling
berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip
keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan
informal. Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh, yakin
dan bergengsi. Keseimbangan formal juga menyinggung mengenai konsistensi dalam
penggunaan berbagai elemen desain.(Semisal warna logo). Dalam desain kartu nama
desain dibuat dengan full color (F/C). Tetapi dengan pertimbangan agar desain
lebih variatif dan tidak membosankan, maka pada media desain yang berbeda Anda
membuat logo tersebut dengan warna duotone. Nah, pada kondisi ini, gagasan
variasi desain sebaiknya tidak diperlukan. Apa jadinya kalau logo tersebut
adalah logo sebuah produk barang. Konsistensi juga sangat diperlukan sebagai
kesan identitas yang melekat pada sebuah merek produk. Kita tidak mau konsumen
sampai lupa pada produk yang dijual. Sedangkan keseimbangan informal bermanfaat
menghasilkan kesan visualyang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan sikap
kaku, dan posmodernis.
3. Kesatuan
Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan
isi pokok dari komposisi. Contohnya adalah ilustrasi, garis dan teks diberi
raster sehingga memberikan kesan kesatuan terhadap pesan yang dimaksud.
4. Penekanan
(aksentuasi) Penekanan dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca, sehingga ia
mau melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud. Kalau dalam konteks desain
surat kabar ini bisa dilakukan dengan memberikan kotak raster atas sebuah
berita. Hal ini akan mengesankan pentingnya berita itu untuk dibaca oleh
pembaca. Atau juga membesarkan ukuran huruf pada judul berita, sehingga
terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya. Penekanan juga dilakukan melalui perulangan
ukuran, serta kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang, bentuk atau
motif. 5) Irama (repetisi) Irama merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung
karya seni. Irama merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang
serupa dengan interval waktu antara dua nada musik beruntun yang sama. Desain
grafis mementingkan interval ruang atau kekosongan atau jarak antar obyek.
Misalnya jarak antarkolom. Jarak antar teks dengan tepi kertas, jarak antar 10
foto di dalam satu halaman dan lain sebagainya
III.
Perkembangan Desain Grafis di berbagai Media
Sejarah awal :
Pelacakan perjalanan sejarah desain grafis dapat ditelusuri dari jejak
peninggalan manusia dalam bentuk lambang-lambang grafis (sign & simbol)
yang berwujud gambar (pictograf) atau tulisan (ideograf). Gambar mendahului
tulisan karena gambar dianggap lebih bersifat langsung dan ekspresif, dengan
dasar acuan alam (flora, fauna,landscape dan lain-lain). Tulisan/ aksara
merupakan hasil konversi gambar, bentuk dan tata aturan komunikasinya lebih
kompleks dibandingkan gambar. Belum ada yang tahu pasti sejak kapan manusia
memulai menggunakan gambar sebagai media komunikasi. Manusia primitif sudah
menggunakan coretan gambar di dinding gua untuk kegiatan berburu binatang.
Contohnya seperti yang ditemukan di dinding gua Lascaux, Perancis.
Era Cetak :
Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban
manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Pada tahun 1447, Johannes
Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan
dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman,
untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang
memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian
dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa.
Tahun 1450
Guterberg bekerjasama dengan pedagang dan pemodal Johannes Fust, dibantu oleh
Peter Schoffer ia mencetak “Latin Bible” atau disebut “Guterberg Bible”,
“Mararin Bible” atau “42 line Bible” yang diselesaikanya pada tahun 1456.
Temuan Gutenberg tersebut telah mendukung perkembangan seni ilustrasi di Jerman
terutama untuk hiasan buku. Pada masa itu juga berkembang corak huruf
(tipografi). Ilustrasi pada masa itu cenderung realis dan tidak banyak icon.
Seniman besarnya antara lain Lucas Cranach dengan karyanya “Where of Babilon”.
Pada
perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik cetak
Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang memanfaatkan teknik cetak
tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan teknik cetak datar yang
memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak. Nama lithografi
tersebut dari master cetak yang menggunakan media batu litho. Teknik ini
memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk
blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan warna.
Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni poster. Masa keemasan
ini disebu-sebut sebagai “The Golden Age of The Poster”.
Tokoh-tokoh
seni poster tehnik lithogafi (1836-1893) antara lain Jules Cheret dengan karya
besarnya “Eldorado: Penari Riang” (1898), “La Loie Fuller: Penari Fuller”
(1897), “Quinquina Dubonnet” (1896), “Enu des Sirenes” (1899). Tokoh-tokoh
lainya antara lain Henri de Toulouse Lautrec dan Eugene Grasset.
Desain grafis
mengalami perkembangan pesat setelah ditemukannya tulisan dan mesin cetak.
Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama telah membawa peradaban baru dalam
sejarah peradaban Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama,
serta alfabet latin yang dibawa dari Yunani.
Pada saat ini
adanya mesin cetak dan komputer juga merupakan dua hal yang secara signifikan
mempercepat perkembangan penggunaan seni desain grafis hingga akhirnya
diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain. Koran,
majalah, tabloid, website yang sehari-hari kita lihat adalah produk desain
grafis. Bahkan animasi Spongebob Squarepants walaupun lebih dikenal dengan
sebutan kartun yang sering kita tonton di televisi merupakan bagian dari produk
desain grafis juga.
IV.
Pengaruh Kebudayaan dan Teknologi dalam membuat Desain
Grafis
Dalam membuat
desain pemodelan grafis, tentunya ada unsur-unsur yang berpengaruh dan sangat
membantu desainer dalam membuat sebuah model grafik. Diantara banyak unsur, ada
dua unsur yang sangat berpengaruh, yaitu, kebudayaan dan teknologi.
Pengaruh Dalam Kebudayaan
Seorang
desainer dapat menggunakan berbagai macam cara untuk dapat menyampaikan arti
dari sebuah desain (gambar) itu sendiri, dan biasanya dapat memanfaatkan
berbagai macam norma – norma budaya bersama, nilai – nilai, sejarah dan bahasa.
Penggunaan sebuah symbol dari masa lalu untuk mendukung suatu sudut pandang
tertentu yang memiliki sebuah arti. Kebudayaan juga dapat digunakan dalan
desain pemodelan grafis yang dapat juga diartikan sebagai sebuah jati diri dari
seoraang desainer tersebut dengan maksud yang tidak sengaja.
Jadi pada
intinya pengaruh dari kebudayaan dan teknologi juga dapat berkembang pada suatu
desain pemodelan grafis, budaya akan digunakan sebagai salah satu sumber
pemikiran untuk mengembangkan suatu desain grafis yang menarik dan mengantuk
sebuah arti atau makna yang sangat kuat, banyak sekali kebudayaan kita yang
sangat menarik dan dapat digunakan sebagai desain grafis. Kita ambil contoh
kebudayaan dalam hal kerajinan kain daerah, kerajinan kain daerah ini merupakan
warisan dari nenek moyang kita yang sangat indah sekali dan dapat mengandung
arti yang sangat indah, yang dapat dijadikan sebagai sumber pemikiran dalam
membuat desain grafis, seperti kain batik, dan kain songket yang memunyai motif
dan warna yang berbeda – beda yang sangan indah sekali.
Pengaruh Dalam Teknologi
Teknologi juga
dapat mempengaruhi berbagai macam desain yang akan diproduksi dan juga dapat
berpengaruh juga dalam perkembangan di dalam sebuah gaya, seni, dan masyarakat
secara keseluruhan, yang pada gilirannya tercemin dalam sebuah bentuk desain,
sebuah teknologi juga dapat menawarkan seorang desainer dengan berbagai macam
media yang dapat dipakai dalam proyek – proyek atau tugas –tugas yang sedang
mereka kerjakan.
Jadi pada
intinya teknologi juga memiliki peranan (andil) yang cukup besar didalam
perkembangan desain grafis, dengan perkembangan sebuah teknologi yang semakin
maju, maka semakin mudah kita untuk menciptakan suatu karya dalam desain grafis
dengan waktu yang singkat, yang otomatis dapat juga menghasilkan banyak sesain
grafis yang akan menjadi lebih efisien.
V.
Desain Pemodelan Grafis dari segi Interaksi Manusia dan
Komputer
Interaksi
manusia dan komputer adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara
manusia dan komputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi
antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh manusia. Ilmu ini
berusaha menemukan cara yang paling efisien untuk merancang pesan elektronik.
Sedangkan interaksi manusia dan komputer sendiri adalah serangkaian proses,
dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan
komputer yang keduanya saling memberikan masukan dan umpan balik melalui sebuah
antarmuka untuk memperoleh hasil akhir yang diharapkan. Sistem harus sesuai
dengan kebutuhan manusia dan dirancang berorientasi kepada manusia sebagai
pemakai.
Tujuan utama
disusunnya berbagai cara interaksi manusia & komputer : untuk mempermudah
manusia dalam mengoperasikan komputer dan mendapatkan berbagai umpan balik yang
ia perlukan selama ia bekerja pada sebuah sistem komputer. Para perancang
antarmuka manusia dan komputer berharap agar sistem komputer yang dirancangnya dapat
bersifat akrab dan ramah dengan penggunanya (user friendly).
Kita butuh
Interaksi manusia komputer agar kita lebih cepat dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan. serta dapat membuat waktu pengerjaannya lebih cepat dan tidak
membutuhkan banyak biaya dalam membuat suatu pekerjaan.
Disiplin ilmu
yang terlibat dengan Interaksi manusia dan
komputer sangatlah banyak. Dan salah satunya adalah Desain Pemodelan
Grafis.
Desain pemodelan
grafis adalah ilmu yang sangat penting dalam hubungan interaksi. karena dengan
menggunakan visual interaksi manusia dengan komputer dapat berjalan lancar. dan
bagi orang yang awam lebih mudah mengerti dibandingkan dengan menggunakan text
command yang harus dihafal untuk berinteraksi dengan komputer.
Referensi :
Komentar
Posting Komentar